Digikid is available in Chinese and English now!!
Digikid sudah ada dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris lho ^^
Check it out! Digi-ch, Digi-eng

Friday, July 25, 2008

Fakta vs Mitos "Serba Gratis" di USA

Oleh Beni Bevly
Sebelum menetap di Amerika Serikat (AS), aku dan beberapa rekan setanah air mempunyai mempunyai persepsi yang ternyata tidak sesuai tentang kondisi dan kehidupan di negara Paman Sam ini. Dengan kata lain, tidak jarang persepsi kita hanyalah mitos, bukan kenyataan tentang kehidupan di AS. Pada bagian pertama dari artikel ini, aku kemukakan mitos dan fakta kehidupan yang berhubungan dengan uang sekolah dan uang dari Social Security.

Mitos Sekolah Gratis
Banyak orang berpendapat jika sudah menjadi resident, yaitu penduduk AS yang memegang Green Card ataupun Warga Negara AS, maka ia akan bisa menikmati sekolah hingga tingkat menengah atas secara gratis.

Fakta
Untuk sekolah swasta, sebagaimana halnya di Indonesia, penduduk AS tetap bayar. Untuk sekolah negeri yang dikelolah pemerintah, memang muridnya tidak membayar uang sekolah secara langsung. Pertanyaannya, siapa yang bayar? Yang bayar adalah semua penduduk resmi AS. Pembayaran ini dilakukan melalui pajak yang disetor oleh mereka ke Internal Revenue Service atau IRS (Departemen Perpajakan AS) sampai 35% dari pendapatan secara berkala setiap tahun (smbiz.com), sekitar 8% dari pajak penjualan untuk negara bagian Kalifornia, kurang lebih 1% dari pajak bangunan dan untuk kota tertentu ditambah assessment fee sekitar $2.500 per tahun bagi pemilik rumah.

Jika pendapatan seseorang $100.000 per tahun yang termasuk cukup tinggi, dengan harga rumah yang ia miliki sekitar $600.000 (harga yang termasuk paling murah di San Francisco), maka pajak yang dibayar ke pemerintah di luar pajak penjualan adalah sebesar $36.500 (28% dari $100.000 + 1% dari $600.000 + $2.500 essessment fee). Di dalam nilai $36.000 itu, sebagiannya digunakan oleh pemerintah untuk membiayai sekolah. Jadi mitos sekolah gratis di AS adalah tidak benar.

Perlu diingat bahwa pada umumnya orang Amerika lebih takut IRS dari pada polisi, karena jika ketahuan menipu IRS, maka denda dan hukuman yang dikenakan biasanya dalam jumlah yang besar dan berat. Oleh karena itu, jarang ada orang yang berani menggelapkan pajak dengan cara seperti yang dilakukan di Indonesia.

Mitos Mendapatkan Uang Cuma-Cuma dari Social Security
Sebagian orang berpendapat bahwa dengan uang Social Security (SS), penduduk AS tidak perlu kwatir mengenai hari tua dan tidak kerjapun akan ditanggung oleh pemerintah.

Fakta
Perlu diketahui bahwa dana SS adalah semacam dana pensiun dari pemerintah yang disetor tiap bulan oleh karyawan dan pengusaha ke pemerintah dengan total 12,4 persen dari pendapatan karyawan sampai $90.000 per tahun per kepala (house.gov). Hal ini akan lebih bisa dimengerti jika dipergunakan contoh hitungan dari kalkulator on line SS (ssa.gov) tentang benefit yang diperoleh dari SS setelah pensiun pada usia di atas 65 tahun. Menurut perhitunganku, jika seseorang yang lahir pada tahun 1950 dan mulai bekerja pada usia 18 tahun dengan pendapatan $5.000 pertahun dan diakhiri dengan pendapatan $65.000 per tahun ketika ia menginjak usia 65, maka benefit yang ia terima setelah ia pensiun adalah berkisar antara $1.500 sampai $2.000 per bulan. Jumlah ini akan menjadi lebih kecil bagi imigran yang baru datang dan mulai bekerja pada usia yang sudah pertengahan.

Jumlah uang yang sedemikian tidaklah memadai untuk kehidupan di kota besar dan di negara bagian tertentu yang living cost-nya tinggi. Sebagai contoh, untuk hidup dengan layak dan menyewa apartement satu kamar di San Francisco (bukan rumah), biaya kehidupan minimum dibutuhkan sekitar $2.500 per bulan. Untuk perbandingan lihat wowonline.org (Jason B. Johnson, San Francisco Chronicle). Jelas dengan uang SS seperti itu, sangatlah sulit untuk bisa hidup berkecukupan di San Francisco atau kota besar di AS lainnya. Seorang pensiunan tidak akan menikmati kehidupan yang “nyaman.”

Penting untuk diketahui bahwa dana untuk SS di bawah pemerintahan George W. Bush terancam bangkrut (Kevin Lansing, Can the Stock Market Save Social Security? frbsf.org). Kondisi seperti ini lebih tidak menjanjikan lagi untuk mengandalkan uang pensiun dari SS.

Hal lain, ada yang beranggapan bahwa tidak kerjapun tidak menjadi masalah karena kita akan mendapat uang dari SS. Kenyataannya uang yang diterima bukan dari SS tapi dari Unemployment Insurance Fund yang jumlah rata-rata diterima oleh seorang penganguran berkisar $280 per minggu ( Martha Coven, Intruduction to Unemployment Insurance, cbpp.org, November 10, 2003). Uang yang berasal dari kontribusi karyawan sebesar 1% dan pengusaha sebesar 0,5% dari gaji karyawan ini dikelolah oleh US Department of Labor dan Employment Development Department (EDD).

Uang yang rata-rata berjumlah $1.120 per bulan itu ($280 x 4 minggu) hanya diberikan pada karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja atau lay off karena restrukturisasi atau rasionalisasi perusahaan. Jika karyawan berhenti dengan sukarela atau diberhentikan karena melanggar hukum dan tidak produktif, maka karyawan tersebut tidak akan mendapatkan benefit ini. Selain itu, banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan uang ini, seperti melaporkan kegiatan mencari kerja, harus mengikuti pelatihan kerja, selama masa bantuan itu, orang tersebut tidak boleh bekerja. Dengan persyaratan yang ketat dan uang yang tidak mencukupi kehidupan minim itu, pertanyaanya: apakah kita mau hidup dengan kondisi seperti itu dan apakah bisa? Kenyataannya sangat sulit.

No comments:

Post a Comment

Halooo ^^ Silahkan tinggalkan komentar Anda, untuk yang punya gmail, silahkan pake google account, tersedia juga bagi yg punya openID, kalau cuma nama boleh tulis di Name/Url


Makasih

 

blogger templates | Make Money Online