Paku yang "Numpang Lewat" di Otak!

Penrose | Surya - Seorang pemuda dari kota Penrose, Colorado secara ajaib selamat dari cedera kepala mematikan. Sebuah paku besar melesat dan menancap ke otak Chris Clear. Peristiwa yang menimpa pemuda 19 tahun itu terjadi dua bulan silam.

Ibu Chris, Dawn mengatakan, peristiwa itu telah mengubah kehidupan anaknya secara total. Demi menyelamatkan nyawanya, selama dua bulan Chris cuti dari pekerjaannya sebagai sukarelawan pemadam kebakaran di Penrose.

Peristiwa itu terjadi saat dia membantu temannya memindahkan rototiller (mesin bajak untuk kebun). Tiba-tiba ada sesuatu yang terlepas dan Chris merasakan sesuatu menghantam wajahnya.

“Seperti ada batu mengenai wajah. Tapi saya tidak merasa ada yang masuk ke kepala,” katanya, pertengahan minggu ini. Menurut ibunya, Chris pulang dengan luka pada wajah. “Sepertinya hidungmu patah,” ujar Dawn saat itu.

Kepada dokter di rumah sakit St Thomas Moore di Canon, Chris mengeluhkan sakit luar biasa di bagian hidung yang kemudian pindah ke leher. Dokter hanya mengarahkan rontgen pada bagian leher. “Dokter menyuruh kami pulang karena Chris hanya keseleo leher,” kata Dawn.

Ternyata rasa sakit itu makin hebat, terlebih saat Chris harus menengok atau bersandar. Setelah tahu masalahnya, Chris baru sadar penyebab rasa sakit luar biasa itu. “Jika dia menunduk, paku itu maju ke arah hidung. Jika dia bersandar, paku semakin melesak,” terang sang ibu.

Chris tak bisa membayangkan cara paku itu menembus kepalanya. Paku itu masuk dengan bagian tumpul terlebih dulu dan menembus kepala. Tepat di antara mata, selanjutnya melaju sampai bagian belakang kepala.

Hampir 24 jam setelah paku itu melesak ke dalam kepala, Chris kembali harus dirontgen, saat itulah dokter menemukan akar masalahnya. “Dokter bilang, ada besi di dalam otaknya. Mendengar itu saya langsung gemetar. Saya langsung terduduk di lantai,” kenang Dawn.

Chris langsung dilarikan ke rumah sakit Denver. Dawn sadar peluang sembuh total bagi Chris sangatlah tipis. Chris bisa lumpuh atau kemampuan komunikasi verbalnya terganggu.

Untungnya, paku itu tak mengenai pembuluh darah utama. Setelah melalui operasi selama sembilan jam, Chris sembuh total tanpa mengalami cacat.

“Kami seperti dalam film, kedua daun pintu terbuka lebar dan dokter masuk sambil memegang paku seperti ini,” terangnya menyatukan kedua telapak tangannya. Chris sudah bekerja lagi sebagai sukarelawan sejak Juni lalu. “Itu keajaiban kedua,” tegas Dawn.
Chris merasa sehat. Namun, jika bekas lukanya disentuh, gigi bagian depannya seperti menghilang. Ibunya juga bilang kesukaan Chris pun berubah. “Dia tak lagi suka makanan manis, untungnya hanya itu efeknya,” katanya. kre/van

surya.co.id