Apa kabar para penggemar digikid ? :)
Akhir-akhir ini digi banyak sekali disibukkan oleh tugas-tugas dari kegiatan kuliah :(
Sangat sibuk sekali sampai waktu online saja tidak punya D:
Oh ya, digi mendapat sebuah tugas untuk meringkas sebuah karya sastra dari China, akhirnya digi memutuskan untuk mengambil SamPek-EngTay, sebuah legenda cinta yang lumayan terkenal di Indonesia.
Berikut adalah makalah yang digi buat, silahkan dibaca :)
Pendahuluan
Cerita ini adalah legenda yang berasal dari negeri Cina yang terjadi pada masa pemerintahan Jin Timur. Sebuah cerita tentang seorang wanita cantik yang demi menuntut ilmu, menyamar sebagai pria. Dalam perjalanannya menuntut ilmu, wanita tersebut bertemu dengan seorang pria lugu dan akhirnya jatuh cinta kepada pria tersebut. Walaupun kisah cinta mereka tidak direstui oleh orang tua, tetapi ketulusan cinta mereka telah menggugah banyak orang dan menjadi pedoman bagi pasangan-pasangan cinta di dunia ini. Cerita ini bahkan sudah dijadikan legenda cinta di negeri China sana. Cerita ini sudah secara internasional sudah dianggap sebagai sebuah serial Romeo and Juliet versi Negeri Tirai Bambu.
Di Indonesia cerita ini lebih dikenal dengan nama Sampek Engtay. Sampek – Engtay sendiri adalah terjemahan nama dari tokoh sang pria dan wanita, 梁山伯-祝英台 mengutip dua huruf terakhir dari karakter nama mereka dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Hokkien sehingga menjadi (Liang) Sam Pek (nama tokoh pria) dan (Zhu) Eng Tay (nama tokoh wanita).
EngTay adalah anak ke-9 dan merupakan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Zhu. Karena kelihaian dan kepintaran Eng Tay, dia meyakinkan ayahnya untuk membiarkannya berdandan selayaknya pria dan belajar ke kota HangZhou. Pada saat itu sesuai dengan tradisi, seorang wanita tidak boleh menuntut ilmu di sekolah.
Dalam perjalanannya menuju kota HangZhou, EngTay secara tidak sengaja bertemu dengan SamPek ketika sedang beristirahat di sebuah paviliun. Hubungan mereka kedua semakin erat ketika mereka ternyata menjadi teman sekamar di asrama. Dalam asrama inilah rasa cinta kepada SamPek mulai tumbuh di hati EngTay. Tetapi sifat SamPek yang gemar membaca dan polos membuatnya tidak menyadari perilaku EngTay yang feminim.
Tiga tahun berlalu sejak pertama mereka bertemu, suatu hari EngTay menerima sebuah surat dari ayahnya yang memerintahkannya untuk pulang secepat mungkin. Karena tidak mempunyai pilihan lain, EngTay pun hanya bisa berkemas dan kemudian kembali ke kampung halaman. Sebelum berangkat, EngTay sempat berterus-terang tentang identitas dirinya kepada istri dari pemilik sekolah dan menitipkan sebuah kalung giok kepadanya untuk diberikan kepada SamPek.
SamPek menemani ‘adik angkatnya’ menuju perjalanan pulang sejauh 17 mil sebagai tanda perpisahan. Sepanjang perjalanan, EngTay terus saja memberikan petunjuk kepada SamPek tentang identitas dirinya, tetapi karena keluguannya SamPek tidak menangkap petunjuk-petunjuk yang diberikan. Akhirnya EngTay menemukan sebuah ide untuk menjodohkan SamPek dengan ‘adik perempuan’ EngTay yang ternyata adalah dirinya sendiri. Sebelum mereka berpisah, EngTay kembali mengingatkan SamPek agar datang untuk dijodohkan dengan adik perempuannya. SamPek dan EngTay pun berpisah di tempat dimana mereka bertemu, sebuah paviliun peristirahatan.
Beberapa bulan kemudian, ketika SamPek mengunjungi EngTay, SamPek baru mengetahui bahwa ternyata EngTay adalah seorang perempuan. Pada saat itu juga mereka kemudian bersumpah kepada satu sama lain ‘Sampai maut memisahkan kita’. Tetapi kebahagiaan dari pertemuan itu hanyalah bersifat sementara karena tidak lama kemudian EngTay mendengar kabar bahwa ia akan dijodohkan dengan anak seorang kaya yang bernama Ma WenCai, salah seorang teman sekelasnya dahulu yang berhasil menyadari bahwa EngTay ternyata adalah seorang wanita. Mendengar kabar ini, SamPek menjadi patah hati dan kondisi tubuhnya mulai melemah pada saat itu. Kemudian SamPek yang sakit-sakitan pun segera mencari seorang tabib untuk mengeluarkan resep obat, sang tabib memberikan sebuah resep yang berisikan sepuluh jenis obat sebagai berikut :
1. Tanduk dari raja naga di Laut Timur
2. Kulit pada kepala seekor udang
3. Dinding pelindung yang sudah berumur 10.000 tahun
4. Embun diatas genteng yang berumur 1.000 tahun
5. Sepasang telur dari burung legendaris
6. Usus dari dalam perut belalang
7. Daun dari jamur LingZhi yang tumbuh di gunung dimana dewa tinggal
8. Wewangian yang terdapat pada tubuh Ratu
9. Air suci yang terdapat pada pot bunga yang dipegang oleh Dewi Kwan Im
10. Sebotol arak yang dibuat dari tanaman legendaris.
Mengetahui sang tabib telah mengeluarkan obat yang mustahil didapat, SamPek pun menyadari bahwa dirinya telah mengidap penyakit rindu. Tak lama kemudian, SamPek pun meninggal di dalam kantornya sendiri ketika sedang bekerja mengabdi kepada negara sebagai seorang gubernur.
Ternyata penyakit rindu ini juga menjangkit EngTay. Pada hari pernikahan EngTay dan MaWenCai, EngTay sendiri berisitirahat di kamar karena sakitnya yang parah, sementara orang tua dan para tamu-tamu lainnya sedang membuat sebuah acara yang meriah untuk merayakan pernikahan Engtay dan MaWenCai.
Resepsi masih terus berlanjut, tiba saatnya EngTay untuk mengunjungi rumah dari pada MaWenCai. Pada saat EngTay sedang ditandu melewati makam SamPek, sebuah angin besar menghalangi jalan mereka. EngTay pun turun dari tandu dan berdoa untuk SamPek, mengenang kembali kenangan yang sudah pernah mereka ukir bersama. Pada saat tersebut, EngTay tenggelam dalam kesedihan yang sangat dan menangis tersedu-sedu, memohon agar makam tersebut dapat terbuka.
Sebuah keajaiban terjadi, kilat menyambar makam tersebut dan akhirnya makam terbuka. Tanpa ragu-ragu EngTay pun terjun kedalam makam tersebut. Roh keduanya kemudian berubah menjadi sepasang kupu-kupu dan terbang bebas di angkasa, tidak akan pernah terpisahkan untuk selamanya.
Pendekatan Cerita
Dari ringkasan cerita dapat dilihat bahwa pada zaman dahulu, orang-orang yang diperbolehkan untuk menuntut ilmu ke sekolah-sekolah hanyalah kaum pria, karena dari dulunya kaum pria dianggap mempunyai derajat lebih tinggi daripada kaum wanita. Sehingga jika para wanita ingin menuntut ilmu, mereka harus berpakaian selayaknya pria. Karena mereka semua sangat pintar di dalam berdandan, sehingga hampir tidak mungkin bagi mereka untuk diketahui pada zaman tersebut.
Salah satu hal yang patut dikagumi dari EngTay adalah kepatuhannya kepada orang tua. Sewaktu menerima surat dari sang ayah, EngTay langsung bergegas pulang ke rumah untuk menghadap. Bukan itu saja, bahkan EngTay menurut kepada orang tua nya ketika dijodohkan kepada MaWenCai. Walaupun sebenarnya berdasarkan tradisi pada saat itu. EngTay bisa saja menolak, tetapi karena ingin membahagiakan orang tuanya, dia memutuskan untuk menurut saja. Keputusannya diambil meskipun hatinya sudah diberikan kepada SamPek, mengikat sebuah cinta tidak berwujud yang tidak dapat dipisahkan oleh siapapun.
Dari cerita ini juga terlihat sebuah ketulusan cinta pada zaman itu, dimana EngTay lebih memilih untuk melompat ke dalam kuburan SamPek ketika kuburan itu terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa dia lebih memilih untuk mengejar cintanya daripada hidup berkelimpahan. Ketulusan cinta SamPek juga terlihat pada saat kesehatannya yang menurun drastis.
Satu lagi yang sering menjadi legenda di dalam kisah SamPek – EngTay ini adalah 10 jenis obat yang dikeluarkan oleh tabib pada saat SamPek memeriksakan dirinya, sang tabib mengeluarkan sebuah resep yang berisikan hal-hal yang tidak mungkin didapatkan. Hal ini menjadi kutipan bagi masyarakat-masyarakat zaman sekarang ketika sedang mengacu kepada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan.
Penutup
Dari cerita ini banyak sekali hikmah yang dapat kita petik. Mungkin bagi kita manusia zaman sekarang, banyak sekali adegan-adegan yang bagi kita bodoh untuk mereka lakukan, misalnya SamPek yang terserang penyakit rindu sampai kesehatan menurut drastis dan akhirnya meninggal, EngTay yang rela terjun kedalam kuburan untuk mengejar cintanya kepada SamPek tetapi malah nyawa sendiri yang melayang.
Memang begitulah manusia, terkadang perasan mengalahkan akal sehat sehingga mengorbankan kehidupan sendiri demi cinta. Padahal jika kita menggunakan akal sehat untuk dipertimbangkan lagi, mungkin kita akan mengira bahwa semua itu tidak ada gunanya, bagaimana mungkin seorang dapat mengorbankan nyawanya hanya demi seorang yang sudah mati. Tetapi karena perasaan yang tulus itulah, sekarang legenda SamPek – EngTay bisa tersebar ke seluruh dunia!
Thursday, March 25, 2010
SamPek - EngTay . Pasangan Kupu-kupu
Thursday, March 4, 2010
Lama gak nulis Blog
Yo guys, udah lama tidak menulis blog nih digikid. Tentu saja karena alasan malas, banyak pr, sibuk, bla bla bla.
Tapi sebenarnya digi memang gak mood update blog nih, kenapa? Mungkin karena sepi nya blog ya, jadi malas aja mencurhatkan segenap jiwa dan ragaku (lebay) kepada si bloggy < begitu kata Samuel Natalius...
Sekarang ini... digi mau tulis apa yah?
Baru aja siep mi instan kuah, makan bersama dengan nasi putih dan juga sayur rantangan yang gak habis dimakan tadi siang, ya itulah makan siang digi jam 10 malam ini.
Sebenarnya sih digi udah malas makan sih. Tapi karena laparnya udah gak ketahan dan berhubung digi juga tak tau mau makan apa? Jadi ya digi masak aja :)
Oh ya, sedikit spoiler tentang nyokap. Nyokap baru-baru ini tanggal 3 Maret baru aja pulang dari Malaysia, setelah pasca-operasi kemaren, check-up lagi ke negeri Malaysia, dan ternyata hasilnya adalah...!!!
Hore!!~~ Tulang di kaki nyokap udah bisa merekat kembali!
Ini adalah kabar paling bahagia semenjak kabar keberhasilan dari operasi kemarin.
Setelah proses operasi kemarin berhasil, ternyata kami semua belum bisa mendapatkan kepastian bahwa kaki mama bisa sembuh. Hal ini dikarenakan faktor usia yang menyebabkan tulang mama tidak bisa merekat secara sempurna (waktu itu dokter mengatakan persentase bisa mereka kembali hanya 50%). Kalau dalam waktu 1 tahun kedua tulang tidak bisa merekat secara alami, maka terpaksa harus memasukkan sejenis bola buatan (gak tau gimana ngomongnya) yang menghubungkan tulang paha dengan tulang betis mama, yang paling lama hanya bisa bertahan selama 10 tahun.
Dan konsekuensinya? Tentu saja, karena itu adalah sejenis barang buatan, maka mama tidak akan bisa menggunakan kakinya seperti sedia kala. Misalnya, mama tidak akan bisa jongkok, cara jalan juga akan kelihatan sedikit berbeda, dsb.
Nah, tapi setelah mendengarkan kabar terakhir yang menyatakan kedua tulang mama sudah berhasil merekat sempurna. Rasa kebahagiann yang amat sangat timbul di hati digi. Tentu saja juga bercampur dengan rasa syukur kepada Yang Maha Esa karena sudah menjawab semua doa dari digi, keluarga, dan juga teman-teman semua (Really thanks untuk teman yang sudah mendoakan mama cepat sembuh) :D.
Tapi berita tersebut bukan berarti mama sudah bisa berjalan secara normal, sudah bisa melompat-lompat seperti dahulu. Tidak! Mama tetap harus menjalani terapi untuk melatih otot kaki mama yang sudah beberapa bulan tidak bisa dipakai itu? Tentu saja proses ini akan cukup lama dan menyakitkan bagi mama, tapi tidak apa-apa. Kita pasti akan selalu mendampingi mama.
Sukses buat mama!
Sekian spoilernya, nah kita masuk ke topik lain.
Oh ya, ada user KGS yang complain kalau-kalau blog digi jarang sekali diupdate. terutama yang berbahasa Mandarin. Of course! @_@ Susah banget tau mikirin kata-katanya semua, mengetik sebuah posting aja bisa memakan waktu hampir setengah jam.
Sebenarnya digi sendiri sih lebih suka yang Bahasa Indonesia, ya.. lebih gampang aja sih ^^
Dosen impor dari China sudah datang, seorang dosen baru, bermarga Yu, yang menurut digi sangat muda, malah tidak menyangka umurnya sudah 28, sama dengan Zhu, yang menurut digi juga, kelihatan jauuuuuuuuuh lebih tua daripada umur aslinya.
Berbeda jauh dengan Yu, seorang dengan perawakan tinggi, putih lagi! Wah, bener-bener putih! -.-
Cara pengajarannya? Menurut digi sih, ok-ok saja. Hanya saja, Yu lebih sering memakai bahasa Mandarin daripada bahasa Inggris, yang tentu saja memicu ketidakmengertian teman-teman sekelas yang baru saja belajar Mandarin. Tentu saja dia memakai bahasa Mandarin yang standar (standar disini ukuran digi), dan hasilnya, digi lah yang bertambah pintar karena harus menerjemahkan apa yang dikatakan gurunya kepada teman-teman :)
Sekian tentang kampus-kampusan. Sekarang beralih kepada pekerjaan.
Digi baru-baru ini ingin berhenti dari pekerjaan mengajar sebenarnya, karena muridnya... gimana gitu. Malas banget, dan terutama, digi sendiri juga malas mengajar murid seperti itu :( Tapi barusan ada permintaan dari orang tua, katanya sih ajarin aja, soalnya kalau ngga les, dia juga gak tau mau ngapain, kerjanya maiinnn aja.
Yaudah digi dengan berat hati mengiyakan :( Tapi jadwalnya digi minta ganti jadi malam, agar lebih semangat belajar (biasa kalau pagi-pagi ngantuk sih dianya) :)
Sip sip! Doain agar berhasil aja :)
Done with the work, now with.. apalagi yah?
Itu aja deh untuk hari ini, digi rasa cukup untuk mengakhiri perjumpaan kita kali ini ;)
Oh iya, karena ini juga adalah awal bulan, selamat menikmati bulan Maret ini, jangan lupa untuk mengisi hari kita dengan penuh syukur :) karena dunia ini bisa menjadi lebih indah bila diisi dengan sebuah senyum yg tulus dari hati ;)
Salam sukses dan sejahtera untuk kita semua! :D