Twin Tower, Kuala Lumpur
Hi para penggemar berat Digikid!!
Setelah lama sekaliiiiiiiii digi ngga update blog
(tentu saja dengan alasan utama yang dibuat-buat:sibuk)
sekarang digi balik lagi mau update blog ^^
Kali ini digi mau sharing tentang perjalanan digi selama 8 hari menuju ke Malaysia-
Singapore-Malaysia. Untung saja kali ini adiknya digi sudah membeli sebuah telepon genggam dengan kamera yang lumayan, sehingga digi dapat mengambil foto-foto yang cukup unik sebelum digi memutuskan untuk membeli sebuah kamera digital di Singapore ^^
Yuk kita ikuti aja perjalanan digi!
Digi berangkat dari Medan tanggal 24 Juli 2009, jam 5.30.
Digi sampai di bandara udara internasional Polonia sekitar jam 4.00 (anggota yang lain sudah check in duluan, berhubung digi ada sedikit masalah dengan universitas yang harus diurus, jadi agak telat).
Nah, berhubung digi baru pertama kali keluar, digi juga bingung nih..
Rupanya ya perjalanan keluar negeri itu beda ama perjalanan bolak-balik Medan-Jakarta yang digi tempuh tiap tahun.
Perjalanan keluar negeri itu ribet banget, mulai dari pembayaran pajak (pake NPWP), mengisi secarik kertas kecil untuk meninggalkan Indonesia-dan mengunjungi Malaysia. Mencap paspor, dsb.
Dan juga ada peraturan-peraturan baru yang digi belum pernah lihat, misalnya, ketika mencap paspor, tidak dibenarkan untuk berdiri didepan garis kuning, tidak diperbolehkan membawa minuman kedalam ruang tunggu, dsb.
Setelah lama menanti, digi pun akhirnya berhasil masuk ke dalam ruang tunggu, dan dalam sekejap saja, kami sudah
berada di dalam pesawat ^^
Setelah menempuh perjalanan 45 menit dari Medan ke kota Penang, akhirnya kami sampai juga di Malaysia (tentu saja harus dicap visanya karena kita berkunjung ke negara tetangga) ^^
Sesampainya di Malaysia, digi langsung diberitahu bahwa paspor itu adalah nyawa kita ketika berada di luar negeri. Wah! Bahaya dong kalau paspornya hilang >_<
Makanya, bagi kita yang mau keluar negeri, diharapkan untuk menjaga paspornya yah ^^
Sesampainya di bandara, papa langsung membawa digi untuk membeli kartu GSM, yang paling terkenal di Malaysia kayaknya ya? Mereknya DIGI (wah sama, sumpah, digi bener-bener salut banget, namanya sama ^^)
Eng eng!! Sehabis itu, kita cuma duduk-duduk menunggu jemputan (sebelumnya papa-mama sudah sering tinggal di flat di Penang, jadi udah kenal sama pemiliknya) dari flat yang akan kita tinggali ^^
Setelah tidak lama menunggu, digi dan keluarga akhirnya dijemput juga ke flat, setelah itu tidak ada yang spesial, kita langsung tumbang di kamar masing-masing ^^
The next day masih di kota Penang, kita langsung berangkat menuju restoran vegetarian Evergreen yang terletak tidak jauh dari flat ^^
Disana terdapat banyak sekali makanan, dan juga tentu saja, orang yang menjaga restoran tersebut lucu sekali XD
>Setelah dari Evergreen, kita langsung menuju ke Mall tertinggi juga pusat halte bus di Pulau Penang, Komtar, disana, digi dan keluarga beserta kawankawan berjalan-jalan, mama dan adik digi kecantol di toko Vincci (biasa dhe, wanita ^^) dan membeli 2 pasang sepatu (kalau tidak salah).
Setelah puas berbelanja, kita pun langsung menuju ke counter penjualan tiket bus menuju Singapore dekat Komtar, Newsia, disana kita pun menanyakan tiket menuju Singapore, setelah bertanya-tanya, kita pun segera menuju ke Kek Lok Si Temple dengan bus umum.
Stasiun bus di Komtar, digi jadi
keingat waktu kecil digi pernah antri bus disini juga
Nah.. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam, akhirnya kita sampai juga di Kek Lok Si Temple yang terkenal dengan Patung Buddha Kuan Im (Avalokitesvhara) setinggi XXX meter (digi tidak ukur, mungkin sekitar 10 lantai bangunan).
Nah, kita pun turun di pinggir jalan, dan kita pun melihat sebuah pemandangan sebuah Patung Buddha Kwan Im bersegi-delapan yang tengah dibangun terletak di atas bukit yang tinggi.
Dan digi secara spontan bertanya "Hah? Kita mau manjat sampai ke vihara di atas????"
Dan ternyata itulah yang kita lakukan, dari bawah berjalan sampai ke atas bukit, untung saja, terdapat pasar-pasar tradisional, sehingga sambil berjalan, kita dapat sekalian mencuci mata melihat cenderamata yang unik-unik khas Pulau Penang dan Malaysia.
Wahhhhhhh!! Akhirnya setelah menempuh perjalanan panjang dari bawah ke atas, kita sampai juga ke Kek Lok Si Temple. Berikut gambar-gambar yang berhasil digi ambil ^^
Keberuntungan, Keberanian ketika Menemui Kesetiaan..
Restoran Vegetarian di Temple Kek Lok Si
"Jalan Kesadaran", pintu menuju ke Kek Lok Si Temple
The Great Octagonal Statue of Kwan Im, wow.. ini bener-bener tinggi ^^
Setelah puas menempuh semua sudut daripada Kek Lok Si Temple, kita sekarang pulang, kembali menyusuri tangga diwarnai dengan pasar-pasar tradisional. Nah.... Digi belajar hal-hal yang baru dari pasar tradisional di Temple, nah... rupanya, hati-hati nih sahabat kalau membeli barang, disini, barang yang tadinya 15RM ternyata bisa ditawar menjadi 3 RM! Jadi hati-hati saja di dalam membeli barang, oh iya, digi lupa, bahasa yang digunakan di dalam pasar tradisional maupun di dalam kehidupan keseharian di Pulau Penang adalah bahasa Hokkien, Mandarin, dan English. Nah.. Soo.... Pinter-pinter aja nih dalam menawar harga, oh iya ^^
masih ada lagi, para penjual di pasar tradisional ini sangat galak lho, digi pernah disuruh buka harga, dan waktu digi buka harga, apa jawabnya "Ya, saya kasih dengan 5RM, tapi besok datang lagi ya!"
Ada pengalaman menarik nih ketika kita pulang naik bus.. Nah.. Setelah nunggu selama kurang lebih 20 menit, ternyata kita dapat bus, dan sudah naik bus... Ehhh!! Kelewatan Komtarnya! Terpaksa dhe kita berhenti di stasiun Jetty, dan setelah nanya-nanya, akhirnya kita bisa pulang, setelah gonta-ganti bus beberapa kali, akhirnya digi dkk berhasil sampai di flat dengan selamat sigh...
Sampai disini dulu yah ^^ Besok digi lanjutin lagi tentang pengalaman digi ke pasar malam di samping Plaza Gurney yang menjual lebih dari 100 lebih makanan.
Ckckck.. Kupikir masih ada lanjutannya. Mana har.. Ckck. Penggemar bisa kecewa nieh.. Ckck.
ReplyDeleteKoq liburannya ke malay? Gak ke rumah akuw? ckck
:D
Lagi malas hend >_<
ReplyDeleteIya nih ke malay, berhubung ke malay lebih murah tiketnya daripada ke jakarta ^_^
Lagian di jakarta macetttttttt~~`