Hidup bagaikan.....
Rasanya kurang tepat jika digi melanjutkan kata-kata di atas...
Kenapa? Why?? Ya karena digi sendiri bingung.. Hidup ini mau diibaratkan sebagai apa toh?
Ada yang mengatakan hidup ini bagaikan sungai yang mengalir.
Apakah di lintasan sungai tersebut ada batu runcing, atau batu kerikil, air sungai tetap saja akan mengalir... Ibaratnya seperti hidup, walaupun kita hidup dalam pergumulan masalah yang besar, ataupun rintangan yang kecil, atau bahkan hidup bahagia... Tetap saja kita tetap mempunyai 24 jam, hidup kita toh tetap sama dengan hidup 200 juta penduduk di Indonesia. Perbedaannya adalah.. prosesnya..
Mungkin prosesnya lebih pahit daripada 200 juta penduduk lainnya.. atau mungkin lebih manis dan lebih enjoy daripada yang lain..
Ada juga yang mengatakan hidup bagaikan koin...
Ada sisi gambar, ada juga sisi angka...
Mungkin hidup ini seperti itu... Ada sisi yang baik, ada juga sisi yang buruk..
Kalau dalam permasalahan kita melihat sisi yang buruk.. ya menjadi buruklah hidup kita.... Kalau kita melihat segala sisi dari sisi yang baik, maka hidup kita juga akan menjadi baik...
Hidup itu juga bagaikan... sebuah sandiwara...
Kadangkala kita berada di atas pentas, sebagai pemeran utama, mendapatkan tepukan yang meriah dari orang-orang di sekitar kita, seakan-akan kita di atas angin.. Wow.. Ketika kita melihat ke bawah, semua sedang memandangi kita dengan senyum yang indah....
Akan tetapi, kadang perang yang kita mainkan tidak sukses... Atau bahkan.. Kita hanya menjadi orang di balik layar...
Tidak ada yang mengenal kita... Tidak ada yang menyapa kita, tidak ada lagi tepukan yang riuh, tidak ada lagi senyum yang begitu indah..
Dan tidak jarang, kita bahkan tidak memainkan peran apa-apa... Kita hanya berdiri di balik panggung, melihat orang-orang yang di depan pentas mendapat jeritan kebanggaan dari penonton sambil menggigit jari... Sambil berpikir "Kenapa bukan... saya..?"
Sebenarnya banyak perumpamaan tentang hidup.. Kalau bisa dibilang, hidup hampir bisa dibandingkan dengan setiap hal...
Sekarang kita diberi pilihan...
Apakah ingin melihat hidup dari sisi positif atau negatif? Bagaikan koin dengan dua sisi, setiap permasalahan selalu mempunyai kebaikan dan keburukannya sendiri.
Apakah kita ingin melewati hidup yang penuh batu kerikil, batu tajam, atau mungkin lintasan mulus dengan gembira? Atau sedih? Bagaikan sungai, air terus saja mengalir tanpa memperdulikan apa yang ada di depannya, namun kita diberi pilihan untuk melewati masalah tersebut dengan senang, atau sedih?
Apakah kita ingin melewati hidup di atas pentas, di belakang layar, atau bahkan tanpa peran? Ketika kita sedang di atas pentas, bersyukurlah kepada Tuhan Yang Maha Penyayang, karena Tuhan memilih kita untuk menjadi peran utama dalam sebuah sandiwara... Kalau kita sedang menjadi orang di balik layar, berterimakasihlah kepada orang-orang yang di depan pentas, karena tanpa adanya mereka, kita tidak akan mendapat peran apa-apa... Dan kalau kita tidak mendapatkan peran apa-apa, barangkali kita perlu menginstropeksi diri.. "Sebenarnya apa yang salah dengan diri saya?"
Barangkali jika kita melewati kehidupan dari sisi yang berbeda, kita akan bisa merasakan hidup yang lebih baik..
Kenapa tidak dicoba?
No comments:
Post a Comment
Halooo ^^ Silahkan tinggalkan komentar Anda, untuk yang punya gmail, silahkan pake google account, tersedia juga bagi yg punya openID, kalau cuma nama boleh tulis di Name/Url
Makasih