Monday, October 20, 2008

Sebuah Pemahaman tentang Hidup..


Hidup ini hanyalah sementara, waktu tidak akan berputar kembali, bagaikan air yang mengalir dengan lembut...


Yap, mungkin banyak dari kita yang bertanya, "Hidup itu ngapain sih?", "Hidup itu tujuannya buat apa sih?", "Rasanya gue uda bosen banget sama hidup ini, tiap hari gitu-gitu melulu!"

Saya rasa tidak jarang dari kita yang berpikir seperti itu ^^

Contohnya teman saya, pernah bertanya, "Menurut kalian apa sih hidup itu?"

Menurut readers sendiri bagaimana?
Hidup itu... nikmatkah? indahkah??

Kalau menurut digi sih.. hidup itu... sementara ^^

Pernah digi nonton di film, ada kata-kata yang bagus.
Guru : "Menurut kamu berapa lama hidup seorang manusia?"
A : "100 tahun!"
Guru : "Salah!"
B : "80 tahun!"
Guru : "Salah!"
C : "50 tahun!"
Guru : "Masih salah!"
D : "Hidup manusia hanyalah sepanjang nafas yang dihirupnya"


Wah.. Begitu mendengar kata-kata itu saya bagaikan tersadar dari mimpi *ting*
(Hiperbola neee ceritanya ^^)


Yaa... Tapi memang itulah kenyataannya, apa lagi mau dikata, hidup ini memang singkat, coba aja kalau ngga percaya, tanya aja nenek-nenek di jalan, atau kakek-kakek di jalan, "Nek, hidup itu cepat gak sih!?"

Pasti neneknya diem aja.. Kenapa? Karena gak kedengaran, haha..

OK, let's get back to the topic.
Jadi, saya juga sebenarnya tahu kalau hidup ini sangat singkat, tapiii...
Yang susah itu, menerapkannya, saya udah tahu, tapi blom sadar.

Bedanya apa?

Ya jelas beda lah! Kalau yang udah tau itu dia bakalan sekedar tau doang, tanpa dipahami lebih lanjut lagi, mungkin, in this case, dia bakalan hidup seperti kehidupan sehari-hari tanpa ada perubahan ke arah yang lebih baik.
Beda dengan yang sadar, kalau yang udah bener-bener sadar tentang kehidupan di dunia ini begitu singkat, yang sudah bisa menembus kefana-an dunia ini, seorang tersebut pasti akan dengan cepat melakukan sesuatu hal yang berguna bagi dirinya, dan bagi orang lain.

So? Bagaimana membuat seseorang sadar akan kehidupan ini?

Wah, kalau ini sih susah jawabnya, soalnya digi sendiri masih blom sadar, cuma sekedar tau doang..
Tapi yang pasti, dari pemahaman yang digi dapat, kalau kearifan seseorang itu beda-beda. Dan pasti, setiap orang bisa tersadarkan dari kehidupan ini kapan saja, saat lagi makan, saat bangun tidur, saat lagi main game, saat lagi jalan kaki, nyetir, belajar, sembahyang, sholat, berdoa, di saat apapun, manusia bisa tersadarkan oleh hidup ini.

Ya...... Misalnya ni digi ambil contoh...

Contoh pertama
Ada seorang yang sedang menyetir, tiba-tiba beliau tertimpa kecelakaan, tapi beliau masih survive, maka bisa saja beliau tersadar akan kehidupan yang singkat ini, dan mengalami perubahan drastis dalam hidupnya.

Contoh kedua.
Seseorang yang sedang menyetir, tiba-tiba beliau terjebak diantara rel kereta api, dan pada saat detik-detik terakhir, beliau sempat menyelamatkan diri.
Maka, bisa saja beliau tersadar dari kehidupan ini.


Contoh ketiga
Seseorang sedang menyetir, dan pada saat di tengah jalan, beliau melihat ada orang yang tertimpa kecelakaan, tewas seketika di tempat, muncul rasa welas asihnya dan kearifannya secara bersamaan, maka bisa saja beliau tersadar dari kehidupan ini.


Jadi, kearifan itu bisa timbul kapan saja, jadi kita tidak bisa menjudge, kalau makin tua, orang akan menjadi semakin arif, semakin bijak, dan, berhubungan dengan hal ini, maka tidak berarti hanya orang-orang tua yang harus paham tentang arti kehidupan ini..

6 comments:

  1. Well, bro.. it's good article..

    kalau pemahaman saya tentang agama Buddha, kearifan itu muncul dari tiadanya kekotoran batin. Jadi hanya seseorang yang dapat mengendalikan dirinya dan membebaskan dirinya dari semua belenggu batin & keterikatan ( hawa nafsu, kebencian, kebodohan batin - loba, dosa, moha) baru mungkin pintu kebijaksanaan akan terbuka..

    dalam kasus tertentu, emang ada peristiwa hidup yang membuat kita terhenyak dan mau sadar.. tapi kesadaran sejati datang dari kearifan, yang telah memahami 3 corak hidup , yaitu hidup ini adalah penderitaan (nikmat hawa nafsu & duka dianggap sbg penderitaan dalam agama buddha - scr simple, krn pada saat menikmati dengan hawa nafsu, orang itu sudah menderita akan takut kehilangan kenikmatan itu sendiri), hidup ini tidak memiliki "aku" yang absolut, dan segala sesuatu tidak ada yang kekal dalam dunia ini.

    salam

    ReplyDelete
  2. hmmm gud2,,,

    mnurutq hidup adalah ibadah,,,

    ibadah paling kecil adalah menyingkirkan duri yang ada di jalan, sedangkan ibadah paling besar adalah tidak mempersekutukan-Nya... jadi ibadah itu berbuat baik pada manusia dan Tuhan (menurut Islam)

    bos tuker link yang baru, buahkeidupan kayanknya udah mati

    ReplyDelete
  3. makasih atas masukan-masukannya smeua, mudah-mudahan berguna bagi pembaca dan penulisnya sendiri ^^

    ReplyDelete
  4. Apa makna hidup?
    Jawab: melakukan sesuatu hal yang berguna bagi dirinya, dan bagi orang lain.

    Pertanyaan selanjutnya:
    Sudahkah kita berbuat demikian?

    ReplyDelete
  5. Hidup Itu Adalah Keseimbangan ...
    Ada Baik .. Ada Jahat ...

    Ada Hitam ... Ada Putih

    Kalo GW Pikir Hidup Itu Ga Selalu Berbuat Baik .. Dan Selalu Di Jalan Yang Lurus ..
    Becoz (Nah ini aja bhs inggris yang ngga baik) ga ada yang serba sempurna di dunia ini kecuali DIA.

    Kadang-2 untuk berbuat baik juga bisa dengan cara yang sedikit nyeleneh ...

    Btw, Kadang Dunia ini membuat seorang Pahlawan menjadi seorang Yang Jahat ... dan terkadang sebaliknya, orang Jahat bisa menjadi seorang pahlawan ...

    Pernah nonton Yopung Guns I dan II ..
    malahan billy the kids si bandit di anggap jagoan - pahlawan.

    ReplyDelete
  6. iyaaaaaaaaaaaa ^^

    emang hidup itu keseimbangan, tetapi kadang-kadang manusia sendiri yang merusak keseimbangan itu -_-

    ReplyDelete

Halooo ^^ Silahkan tinggalkan komentar Anda, untuk yang punya gmail, silahkan pake google account, tersedia juga bagi yg punya openID, kalau cuma nama boleh tulis di Name/Url


Makasih