Friday, October 10, 2008

Anti Rokok vs Rokoker

Another humor edition, mudah-mudahan readers bisa terhibur dengan humor ini.

Alkisah bertemulah seorang yang sangat membenci rokok dengan seorang yang sangat menyukai rokok, dan akhirnya mereka beragumen, tentang bagaimana buruknya rokok, sedangkan pendukung rokok membela rokok kesayangannya mati-matian...


Anti Rokok berkata:


  1. Angka belanja rokok orang Indonesia setiap tahun tidak kurang dari 150 trilliun Rupiah. Uang sebanyak itu, kalau semuanya adalah pecahan 50 ribu-an yang disambung-sambung, maka akan sama dengan membuat untaian sepanjang jarak bumi - bulan 7 kali bolak-balik. Atau kalau dibelikan tusuk gigi dan kemudian dirangkai dan dilem bisa menghasilkan maket 7 keajaiban dunia dengan skala 1:20 sebanyak 300 buah. Atau bisa dibelikan sedan Mercedes terbaru sebanyak 300.000 unit.

  2. 80% perokok di Indonesia adalah orang-orang miskin yang mungkin bosan hidup dalam kemiskinan, sehingga memilih merokok untuk mempercepat kematian. Yang 15% adalah kalangan menengah yang stress dengan tanggung jawab di pekerjaannya. Dan 5% perokok disini adalah orang kaya yang kebingungan menghabiskan uangnya.

  3. Hebatnya lagi, ’orang-orang miskin’ itu, membelanjakan uangnya untuk membeli produk yang membuat 5 atau 6 orang menjadi bagian dari 10 orang terkaya di Indonesia. Dan 'orang-orang kaya' itu menjadi figur perokok yang dicontoh siapa saja.

  4. Peringatan tentang bahaya merokok yang sudah tercantum disetiap kemasan ternyata tidak berpengaruh banyak. Perokok 'miskin' kebanyakan tidak bisa baca dan tulis. Perokok 'menengah' ternyata terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat membaca peringatan tersebut. Dan sisanya yang perokok 'kaya' tidak peduli sebab biaya berobat mereka sudah terjamin 17 turunan.


Pendukung Rokok berkata:


  1. Masa bodoh, lagian gue beli pake uang sendiri dari keringet sendiri. Masih mending nilai segitu sebagian buat makan puluhan ribu pegawai pabrik rokok, masih dipake bayar pajek yang bikin ente hidup rada nyaman disini. Daripada koruptor yang uangnya dipake buat makan keluarganya yang cuma segelintir.

  2. Ngitung dari mana?. Asal nulis nih. Apa dasarnya milih rokok buat mempercepat kematian. Kalo mau cepet mati ya loncat saja dari monas atau panjat tiang listrik trus pegang kabelnya pas hujan.

  3. Pake logika dong. Dimana ada orang miskin pasti ada orang kaya. Masa mau kaya semua atau mau miskin semua.

  4. Waah semakin ngawur. Rokok bukan penyebab utama kematian dan bukan penyebab utama penyakit. Mau bukti? Lihat tuh di desa-desa, rata-rata penduduk usia lanjut disana rajin merokok dan sehat. Atau mau bukti lainnya? Tuh engkong gue sudah umur 70 tahun masih hidup, trus rokoknya 5 pak sehari. Sudah gitu dia masih segar bugar dan perkasa. Lusa malah dia mau kawin lagi.


4 comments:

  1. Kalo gw sih gak begitu peduli ama kesehatan mereka. Namun, kalau mereka punya hak untuk merokok, maka gw juga punya hak u/ menikmati udara yang bersih dan sehat.

    ReplyDelete
  2. Wah, hen jangan marah dong, huehue. Hari ini terakhir kuliah kan kalau gak salah? Eh hari pertama ^^

    ReplyDelete
  3. wew.. Gak marah koq.

    Gw memank anti rokok..

    Minimal, jarak gw ama perokok itu 3 meter, atau kalo ngak, aku akan selalu melambai-lambai... :P

    Mesti rajin kuliah nieh, har... X_X

    Eh, gak salah ini dimasukin di bagian humor.?? Koq gak ada bagian yang bikin aku ketawa yachh..

    Once more, I hate cigarettes..!!!

    ReplyDelete
  4. Yup yup, bener, harus rajin kuliah, jadi anak baik, huehuehue ^^

    YAa... Beda-beda lah, orang kan punya pendapat masing-masing, bener? ^_^

    ReplyDelete

Halooo ^^ Silahkan tinggalkan komentar Anda, untuk yang punya gmail, silahkan pake google account, tersedia juga bagi yg punya openID, kalau cuma nama boleh tulis di Name/Url


Makasih