Khong Hu Cu, atau yang disebut dengan nama lengkap Kong Fu Tse (孔夫子, pin yin Kong Fu Zi), panggilan Khong Tze (孔子, pin yin kong zi) dengan gelar 至聖先師, pin yin zhi sheng xian shi) adalah seorang yang lahir pada tahun 551SM-479SM (ini cuma perkiraan), memiliki sebuah kebijaksanaan yang luar biasa.
Ajaran-ajaran Khong Hu Cu adalah ajaran yang mementingkan moralitas dan etika, di dalam ajarannya, Khong Hu Cu tidak mengajarkan tentang dewa-dewa maupun setan-setan di neraka, melainkan menekankan kepada moralitas dan kebajikan diri sendiri, dan relasi antar umat manusia.
Sekilas tentang diri Khong Hu Cu, nah, mari kita masuk kepada agama Khong Hu Cu di Indonesia.
Agama Khong Hu Cu di Indonesia sendiri tidak sama dengan apa yang diajarkan oleh Khong Hu Cu semasa hidup beliau, melainkan agama Khong Hu Cu di Indonesia merujuk kepada pemeluk kepercayaan tradisional Tionghua tentang dewa-dewi dan sebagainya.
Karena pemerintah Indonesia tidak mau mengakui pemeluk kepercayaan Indonesia sebagai pemeluk salah satu dari lima agama di Indonesia, maka muncullah agama baru yang disebut dengan agama Khong Hu Cu.
Pada zaman orde baru, Presiden Soeharto melarang semua aktivitas yang berkenaan dengan kebudayaan dan tradisi Tionghua, hal ini menyebabkan pemeluk kepercayaan tradisional itu menjadi tidak berstatus. Untuk menghindari dituduhnya sebagai rakyat non-agamis atau atheis, maka masyarakat Tionghua masuk ke dalam satu dari lima agama yang ada pada zaman tersebut (umumnya agama Kristen dan agama Buddha).
Setelah orde reformasi, para rakyat pemeluk kepercayaan tersebut mulai mencari kembali jati diri mereka, maka dibentuklah agama Khong Hu Cu yang menaungi para pemeluk kepercayaan tradisional ini.
Daftar kitab suci yang diakui oleh Konfusianisme :
Kitab sucinya ada 2 kelompok, yakni:
* 5 Kitab Suci 五 經 Wu Jing (Kitab Suci yang Lima) yang terdiri atas:
1. Kitab Sanjak Suci 詩經 Shi Jing
2. Kitab Dokumen Sejarah 書經 Shu Jing
3. Kitab Wahyu Perubahan 易經 Yi Jing
4. Kitab Suci Kesusilaan 禮經 Li Jing
5. Kitab Chun-qiu 春秋經 Chunqiu Jing
* Si Shu (Kitab Yang Empat) yang terdiri atas:
1. Kitab Ajaran Besar - 大學 Da Xue
2. Kitab Tengah Sempurna - 中庸 Zhong Yong
3. Kitab Sabda Suci - 論語 Lun Yu
4. Kitab Mengzi - 孟子 Meng Zi
Selain itu masih ada satu kitab lagi: Xiao Jing (Kitab Bhakti).
Dan berikut adalah intisari dari Konfusianisme itu sendiri:
* Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu:
o 1. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
o 2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
o 3. Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
o 4. Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
o 5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
o 6. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
o 7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
o 8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
* Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang):
o Ren - Cintakasih
o Yi - Kebenaran/Keadilan/Kewajiban
o Li - Kesusilaan, Kepantasan
o Zhi - Bijaksana
o Xin - Dapat dipercaya
* Lima Hubungan Sosial (Wu Lun):
o Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan
o Hubungan antara Suami dan Isteri
o Hubungan antara Orang tua dan anak
o Hubungan antara Kakak dan Adik
o Hubungan antara Kawan dan Sahabat
* Delapan Kebajikan (Ba De):
o Xiao - Laku Bakti
o Ti - Rendah Hati
o Zhong - Satya
o Xin - Dapat Dipercaya
o Li - Susila
o Yi - Bijaksana
o Lian - Suci Hati
o Chi - Tahu Malu
* Zhong Shu = Satya dan Tepa selira/Tahu Menimbang:
Meskipun Khong Hu Cu menekankan kepada hubungan moral antar-manusia, tetapi Khong Hu Cu sendiri mengakui adanya Tuhan, yang disebut dengan Shang Di (上帝).
Khong Hu Cu tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah keramat dan penunggu tapi hanya yang patut disembah, bukan menyembah barang-barang keramat atau penunggu yang tidak patut disembah, yang dipentingkan dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha untuk memperbaiki moral. Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.
-------------------------------------------------------------------------------------
That's all, sekilas tentang Khong Hu Cu.
Kesimpulan saya, agama Khong Hu Cu di Indonesia hanya digunakan sebagai 'identitas' masyarakat yang masih menganut kepercayaan tradisional orang Tionghua, sedangkan para penganut Konfusianisme di luar negeri murni menganut ajaran yang diajarkan oleh Khong Hu Cu.
Sampai sekarang, saya secara pribadi sangat jarang ada yang mengakui dirinya sebagai pemeluk agama Khong Hu Cu, kebanyakan dari rakyat Tionghua yang bersembahyang di kelenteng mengaku dirinya sendiri beragama Buddha.
PS: Apabila ada kesalahan di dalam menuliskan artikel ini, mohon maklum, kritik selalu terbuka kapan saja :)
sumber: wikipedia
kebanyakan emang seperti itu sih, tapi bukannya Khong Hu Cu sendiri mengajarkan untuk tunduk pada tradisi, mungkin bagian inilah yang diambil.
ReplyDeleteyup... Memang :)
ReplyDeleteAgama khonghucu baru diakui pemerintah Indonesia sebagai salah satu agama, namun keberadaan khonghcu sudah ada sejak ribuan tahun silam (2561).
ReplyDeleteNamun sangat disayangi, jika kita lihat Klenteng, Miau, Litang yg digunakan umat Khonghucu sebagai tempat ibaahnya, telah dirubah status dari klenteng menjadi vihara, pada hal kita tahu bahkan ajaran antara Khonghucu dan Buddha jauh berbeda, baik dari segi sembahyang dls.
Selain itu setiap warga negara di Indonesia hanya diperboleh memiliki satu keyakinan (agama).