Ini cerita ketik sendiri, jadi gak copas, meskipun dapetnya dari orang lain sih ^^ Kalau terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati, mohon dimaafkan yah ^^
-------------------------------------------------------------------------------------
Alkisah terdapat seorang di atas gunung. Orang tua tersebut sangat suka beribadah. Kerjaannya tiap hari hanya beribadah setiap hari. Jujur, kalau ngomong soal beribadah, dia sudah juara satu jauhhhhhhhhh dari kita semua. Orang tua tersebut hidup dari air yang tersedia melalui sungai yang mengalir di tempat dia tinggal, dan dia memetik buah kurma yang tumbuh di tanah tempat dia tinggal tersebut.
Lalu pada suatu hari, orang tua tersebut meninggal, dan beliau dihadapkan kepada penciptanya. Tuhan pun berkata ingin memasukkan orang tua tersebut ke surga atas dasar rahmat Tuhan, tetapi orang tua tersebut tidak mau, dia bersikeras ingin naik ke surga berdasarkan ibadah yang dijalankannya. Lalu Tuhan pun berkata sekali lagi, ingin memasukkan dia ke surga atas rahmatNya, tetapi sekali lagi dia menolak.
Lalu Tuhan berkata: "Engkau ingin masuk ke surga karena ibadah yang engkau lakukan?"
Orang tua tersebut menjawab: "Iya, Tuhan."
Tuhan pun bertanya: "Bagaimana engkau dapat hidup di atas gunung sana?"
Si tua pun menjawab: "Dari air sungai yang kuminum, buah kurma yang kumakan."
Tuhan pun bertanya balik: "Tahukah engkau siapa yang menciptakan sungai bagimu untuk diminum airnya, dan pohon kurma yang demikian subur untuk dipetik buahnya?"
Orang tua tersebut berpikir sebentar, lalu menjawab: "Itu adalah Engkau, Tuhanku!"
Tuhan pun bertanya lagi: "Tahukah engkau siapa yang memberikan oksigen bagimu untuk kau hirup?"
Sekali lagi orang tua itu menjawab: "Engkau Tuhanku!"
Lalu Tuhan berkata: "Kalau begitu, engkau akan dimasukkan ke surga atas rahmatKu, dan bukan karena ibadah yang telah engkau lakukan selama hidupmu! Sebab dari rahmatKu lah kau dapat hidup dan beribadah di atas gunung, menghirup udara, meminum air dari sungai, dan memakan buah kurma yang telah kusediakan bagimu!"
Lalu orang tua tersebut bersujud kepada Tuhannya...
-------------------------------------------------------------------------------------
Friends, apa hikmah yang dapat dipetik dari kisah ini?
Pernahkah kita membayangkan betapa besarnya rahmat Tuhan yang diberikan kepada kita?
Dari setiap nafas yang kita hirup, mengandung udara, dari cahaya matahari yang kita terima setiap hari, bumi yang kita pijak, dan masih banyak lagi yang tidak dapat kita sebutkan satu per satu..
Dan oleh sebab itu karunia Tuhan itu maha besar. Mungkin sudah banyak yang tahu akan hal ini...
Lalu... Kira-kira apa yang Tuhan kehendaki dari kita, sebagai makhluk ciptaan-Nya, lakukan untuk sesama kita, untuk bumi kita?
Mari kita renungkan ^^
Sekilas, gw teringat bacaan "Robohnya Surau Kami" karangan A.A. Navis yang ceritanya juga memberika perenungan bagi orang banyak. Cerpen itu sangat terkenal loh... Tw gak, har.?
ReplyDeletenice posting..
ReplyDeletehebat bisa ingat dan ketik sendiri..
@hendry, gk tau tuh, sorri, tapi yang pasti kisah perenungan di dunia banyak sekali, baik fiksi maupun kejadian nyata ^^
ReplyDelete@yauhui, makasih, sebenanrya bisa ingat karena kemaren di mobil dikasih denger kaset gitu, trus ada cerita ini, diulang 3x, akhirnya ya ingat deh
selamat hari lebaran. minal aizin wal faizin maaf lahir dan batin
ReplyDeleteyap yap, selamat hari raya idul fitri yah ^^
ReplyDeletewach nich sungguh cerita yang menarik untuk di jadikan suatu renungan
ReplyDelete